* Membuka bidang kerja baru sebagai penyiar
Pada bulan Juni tahun 1926 ketika Korea dijajah Jepang, Stasiun Penyiaran Gyeongseong mulai melakukan siaran percobaan. Roh Chang-seong yang menjabat sebagai produser dan teknisi merasa perlu suara penyiar wanita. Setelah itu, dia berupaya mencari penyiar wanita dan akhirnya seorang penyiar bernama Lee Ok-gyeong terpilih setelah melalui tes suara. Nah, siapakah sosok Lee Ok-gyeong yang membuka bidang baru sebagai penyiar pertama Korea?
* Dia belajar di Jepang berkat ayahnya yang berpikiran maju ke depan
Lee Ok-gyeong lahir di Seoul pada bulan September tahun 1901. Ayahnya bernama Lee Hak-in yang menjabat sebagai pengawas kantor pabean Incheon dan juga guru bahasa Inggris di Sekolah Jeryeong. Ayahnya Lee Hak-in pernah tinggal sementara di Andong, Mancuria, untuk menuju ke Shanghai setelah Korea dianeksasi oleh Jepang pada tahun 1910. Di sana, dia bertugas di kantor pabean Inggris, dan membesarkan putrinya dengan mengenakan pakaian laki-laki. Alasannya adalah karena dia berpikir kaum wanita juga harus belajar. Pikiran tersebut berbeda dengan kondisi sosial pada waktu itu. Maka dia kemudian mengirimkan putrinya untuk mempelajari ilmu di Jepang, karena di Manchuria tidak ada SMP yang menerima wanita.
Saat Lee Ok-gyeong belajar di Jepang, ayahnya meninggal dunia, yang membuatnya kembali ke Incheon. Ibunya yang berharap putrinya tetap menimba ilmu membuat putrinya masuk ke SLTA Incheon yang didirikan oleh Jepang. Sebelum tamat sekolah tersebut, dia sudah siap ke Jepang untuk masuk ke perguruan tinggi khusus kedokteran Tokyo, dan menikah dengan temannya Roh Chang-seong.
* Menjadi penyiar pertama di Korea
"Beberapa hari kemudian setelah dibukanya Stasiun Penyiaran, suami saya minta kepada saya untuk membantu bisnis siaran Korea. Karena dia memerlukan suara wanita".
Itulah kenangan dari Lee Ok-gyeong ketika dia mulai berkarir sebagai penyiar. Roh Chang-seong bertanggung jawab untuk mendirikan Stasiun Penyiaran di Korea, serta juga melakukan pekerjaan sebagai produser dan teknisi. Pada waktu itu, tidak ada jenis profesi sebagai 'penyiar', dan juga tidak ada yang ingin menjadi penyiar. Oleh karena itu, para karyawan laki-laki bertindak juga menjadi penyiar secara bergantian, namun Roh Chang-seong berpendapat suara wanita lebih mengena dan cocok sebagai penyiar.
Demikianlah, Lee Ok-gyeong terpilih menjadi penyiar wanita pertama di Korea melalui tes suara, dan melakukan siaran selama 2 jam 30 menit setiap malam. Pada waktu itu, masyarakat umum menganggap radio sebagai benda yang luar biasa, sampai-sampai mengatakan suara orang keluar dari udara. Demikianlah, suara wanita yang keluar dari radio itu terus menimbulkan sensasi besar. Lee Ok-gyeong sangat tenar di masyarakat. Akibatnya, orang-orang banyak yang menyerbu ke Stasiun Penyiaran untuk menyaksikan Lee Ok-gyeong, kaca di kantor sering pecah, dan dia harus naik becak saat masuk kantor agar terlepas dari pandangan mata masyarakat.
Lee Ok-gyeong beranggapan dengan bertambahnya jenis profesi bagi wanita membuatnya bermakna istimewa di dalam kondisi sosial yang tidak begitu mudah bagi wanita untuk melakukan aktifitas sosial.
Setelah dia hamil anak kedua, dia memutuskan untuk berhenti dari kegiatan penyiaran. Anak keduanya adalah desainer pertama Korea 'Norah Roh' yang mempelajari desain di AS pada tahun 1947 dan mulai berkarir sebagai desainer pada tahun 1949 di Korea. Dia membuka acara peragaan busana di Korea untuk pertama kali, dan juga mendesain rok pendek milik penyanyi Yun Bok-hui. Produser pertama Korea, Roh Chang-seong, penyiar pertama Korea Lee Ok-gyeong... Berkat pengaruh dari kedua orangtuanya, Norah Roh juga menjadi desainer pertama Korea.
Lee Ok-gyeong melahirkan 9 orang anak, dan dia berhenti melakukan kegiatan penyiaran setelah melahirkan anak keduanya. Walaupun karir penyiarannya terasa agak pendek, namun dia menorehkan tinta emas di bidang penyiaran Korea sebagai penyiar pertama.
Komentar
Posting Komentar