Liputers,
semua pasti pernah merasa jatuh cinta, cinta itu sudah jadi kebutuhan mutlak
remaja masa kini. Tanpa cinta hidup terasa tak bertuan, gontai dan bingung
dalam melangkah, sungguh bukan cermin remaja muslimah yah, tapi itulah,
teknologi dan pergaulan sudah berbeda, semua sudah terdoktrin pengaruh pengaruh
negatif yang sudah merasuk di negri ini, termasuk aku. Tentunya aku jauh dari
sempurna dan merasakan itu juga. Pacaran, pegang-pegangan, menikmati cinta dan
berbunga-bunga seolah hilang semua akal sehatnya, hidup dan mati untuk cinta.
Bewww.....
Dulu
aku seperti itu juga, kalian juga kan? Untuk sekarang aku menjomblo dulu deh,
membersihkan jiwa dan pikiran, bahwa ada banyak hikmah yang bisa dipetik dari
kesendirian sampai dipersunting langsung sama lelaki baik hati, dan bukan
pacaran lagi. Sudah bosan dengan pacaran dan ceritanya yang membosankan dan
buntut-buntutnya dosa. Menjaga kesucian diri untuk orang yang benar-benar
pantas mendapatkannya nanti aku rasa itu yang terbaik. Aku sadar betul, aku dan
kalian manusia biasa yang sering terbawa oleh hembusan cinta, cinta merusak
akal sehat, pikiran suka nyeleneh, tidak ada untungnya, malah banyak ruginya.
Muslimah cantik seperti kita mana boleh terjerumus ke hal-hal seperti itu, jaga
diri kita jangan sampai lelaki menyentuhnya. Mulai saat ini jika ingin pacaran,
terapkan pacaran yang sehat jasmani dan rohani. Anti di pegang walau secuil,
biarin aja dibilang kuper, yang penting kehormatan terjaga. Setan itu banyak
cara untuk menghasut manusia, kita harus super hati-hati ya, kita itu cantik,
jangan takut ngga laku deh, lebih baik menjomblo dulu dari pada dapet pacar
yang hanya ingin fisik saja.
Terus
cinta itu kebanyakan problem, pacaran itu menyatukan dua kepala, dari pikiran
dan pemahaman yang berbeda dikawinkan jadi satu hingga membentuk kesatuan dan
kecocokan. Nah di fase inilah terkadang antara sepasang kekasih sering terjadi
perselisihan, menyatukan dua kepribadian yang berbeda itu bukan hal yang mudah,
apalagi keduanya merasa benar sendiri, sungguh sangat sulit. Disinilah
tantangannya, ingatlah dari sebuah perselisihan terjalinlah sebuah solusi atau
jalan keluar.
Aku
ada seorang sahabat yang selalu mengeluhkan hubungannya dengan pacarnya.
Pacarnya itu sepupuku sendiri, sebut saja si lelaki ini dengan nama Joko
sedangkan yang perempuan sebut saja Santi. Joko ini selalu merasa terdzolimi
oleh sikap Santi yang seenaknya sendiri. Joko ini lelaki yang sangat mencintai
Santi, apapun dia berikan untuk kebahagiaan Santi, apapun, mulai dari ultah
Santi, dia rela datang subuh-subuh hanya untuk mengantarkan kue ulang tahun
buat Santi, jika santi sakit dia orang pertama yang datang dan memberikan obat
buat santi, jika santi butuh bantuan kepada Joko, Joko dengan sigap membantu
Santi, tanpa memperdulikan dirinya sedang sibuk atau tidak, boleh dikatakan
cinta Joko ini benar-benar sepenuh hati. Kesimpulan yang ditarik, Joko tidak
bisa membedakan antara cinta dan bodoh. Kasar banget ya bodoh, bukan bodohlah
tapi terlalu berserah diri dengan cinta. Sedangkan Santi dia sosok orang yang
cuek dan dingin, sehingga Joko mengira Santi tidak mencintainya, berbulan-bulan
berlalu Joko merasa gelisah tentang status hubungannya yang jalan ditempat
dengan Santi. Sedikitpun tidak ada perkembangan, menguras waktu, tenaga dan
uang saja. Sedangkan Santi kalau ditanya masalah “mau dibawa kemana hubungan
ini” jawabannya hanya ringan dan malas meladeni. Nah ini kan sebenarnya masalah
apa sih? Hanya sekedar perselisihan kecil yang Jokonya merasa tidak
diperhatikan oleh Santi, tapi berbuntut panjang.
Masalah
cinta memang tidak pernah ada habisnya, yang satu merasa begini dan yang satu
merasa begitu, begini begitu semua merasa paling setia, semua merasa masing”
dari mereka paling baik dan paling rela berkorban untuk pasangannya. Tanpa
mereka sadari ada point-point tertentu yang mungkin saja menjadi pertimbangan
pasangan kalian. Joko ini memiliki sifat sensitif, dia peka dan lembut.
Tergolong menganggap semua hal itu penting, sekecil apapun itu penting bagi
Joko. Sehingga Joko tidak akan pernah merasa cocok dengan dinginnya sikap
Santi. Santi orang yang simple, tidak peka dan cuek, sehingga antara mereka itu
timbul pergolakan yang tiada henti. Sulit menyatu dalam keadaan seperti ini.
Nah situasi demikian membuat pusing sendiri kan? si Joko selalu menuntut status
hubungan dan menuntun untuk di hargai dan diperhatikan, sedangkan si Santi
merasa pusing dengan sikap lebay nya si Joko yang membahas itu-itu saja. Kalau
sudah begini, mau bagaimana????
Toh
Santi tidak akan mungkin memaksakan sikapnya untuk romantis, katanya terkesan
munafik kalau di paksakan, sedangkan Joko tidak nyaman dengan kecuekan Santi.
Disini, Joko akan sakit sendiri, dia sudah banyak berkorban ini dan itu, tapi
pengorbanannya itu tidak dianggap sama sekali, keromantisan dan perhatian Joko
tidak diperhitungkan oleh Santi, Santi terkesan biasa saja. Nah, yang harus
Joko lakukan adalah mengiklaskan semua apa yang sudah diberikan Joko untuk
Santi, jangan pernah merasa menyesal atas semua yang sudah dilakukan, jika
perasaan Joko sudah tenang, Joko harus berfikir realistis, kita hidup di bumi,
bukan di surgawi warna-warni, kita boleh saja mencintai pasangan dengan setulus
jiwa tapi tidak berlebihan, Mungkin inilah sebabnya Allah melarang pacaran,
dampaknya ya seperti ini ya mungkin. Pasangan itu bukan dewi nirwana yang
dipuja puji dan agungkan, buat apa kita melakukan semua kebaikan itu? Hanya
semata hanya ingin dinilai positif dan baik hati? Atau memang benar” rela demi
cinta? Ingatlah, pengorbanan yang berlebihan dan cinta yang besar hanya boleh
diberikan ke pada orang yang sedari kecil melahirkan, dan membentuk jiwa kita
sehingga seperti sekarang ini bukan pacar. Allah membenci sesuatu yang
berlebihan ya karena dampaknya bisa berakibat seperti ini. Cinta tidak hanya
ditunjukkan dengan kebaikan tetapi juga pelajaran. Buatlah santi belajar
tentang semua ini.
Santi
sendiripun egois. Tidakkan santi melihat sebuah pengorbanan yang luar biasa
dari Joko? Kenapa santi bersikap dingin dan cuek terhadapa Joko? Jika memang
Santi tidak menyukai Joko, ada baiknya santi tidak memberi harapan semu. Jika
Santi mencintai Joko, saya rasa tidak akan ada pacar yang bersikap dingin
sedingin salju terhadap kekasihnya. Jangan membutuhkannya hanya karena
memerlukannya. Itu egois namanya.
Aku
tidak tahu apa yang dirasakan oleh kalian tapi yang pasti menghargai itu adalah
buah yang paling manis. Menghargai kekurangan santi dan memahami hati kecilnya
Joko. Yang bisa menyelesaikan masalah kalian hanyalah kalian dan Allah. Ini
hanyalah masalah keegoisan masing-masing, yang merasa ingin diperhatikan dan di
hargai, apakah kau sudah mengintrospeksi dirimu? Mungkin ada kalanya Joko
terlalu lebai dalam menanggapi suatu masalah. Terlalu membesar”kan masalah
mungkin Jok? ... jadilah pria cool Joko, perempuan itu suka sosok misterius dan
bukan sosok terang benderang. Cowo yang selalu siap sedia seperti Joko kurang
menantang bagi perempuan. Sehingga hati santi merasa datar karena memang ya
tidak ada sesuatu yang harus diperjuangkan untuk mendapatkan Joko.
Sedangkan
Joko cinta begitu menggebu-gebu karena Joko merasa tertantang untuk menaklukkan
Santi.
Santi
buka matamu. Setelah Joko pergi apakah kau menyesalinya karena
menyia-nyiakannya? Lelaki seperti Joko jarang saat ini. Jangan sampai kau
menyesalinya setelah Joko jenuh menunggumu. Jangan egois Santi, jika kau
membutuhkan Joko, begitupula Joko sungguh saat membutuhkan perhatian darimu.
Cinta itu berpasangan, bukan sendirian, berdua bersama-sama saling melengkapi
atas kekurangan yang ada itu jauh lebih baik.
Carilah
solusi terbaik dalam sebuah hubungan, ingat, bersama kesulitan ada kemudahan.
Semua datang berbarengan. Jadi selalu ada jalan keluar untuk kalian. Baik itu
berujung perpisahan atau bersatunya kalian, ingatlah Allah punya rencana lain,
terkesan menyakitkan dari sebuah keputusan, sebenarnya Allah tau apa yang
terbaik untuk kalian.
Amin.
Komentar
Posting Komentar