Langsung ke konten utama

BU...SEMUA PUNYA IBU


Liputers yang aku sayangi dan aku cintai selama-lamanya, kedengarannya ini basi, dan sangat super basi disaat ada seseorang yang mengingatkan untuk berbakti kepada Ibu, berbakti kepada bapak. Ini pernyataan yang sering sekali diingatkan oleh tetua-tetua kita, untuk menghormati orangtua kita, sehingga ini kedengarannya sangat amat basi.

Ditambah super basi lagi, karena aku yang mengajak kalian untuk menghormati orangtua kalian. Aku tahu aku dan kalian    manusia biasa dan tidak pantas untuk saling menggurui, disini aku tidak akan menggurui kalian layaknya ibu ustazah yang murah hatinya, disini aku dan kalian bersama-sama belajar untuk menghormati orang yang sudah memberikan segala hidupnya untuk kita. Kita berasama-sama memohon ampun pada mereka kedua orang tua yang sangat berjasa untuk kita. Aku akui sangat sulit sekali menghormati mereka, sulit sangat sulit. Aku sendiri disadari ataupun tidak banyak sekali kurang ajarnya kepada orang tuaku. Terkadang ucapanku agak keras, terkadang aku nakal, terkadang mengabaikan nasihat-nasihatnya, semua kesalahan sudah pernah aku torehkan untuk kedua orang tuaku, terutama ibuku yang baik hatinya dan lembut jiwanya.

Tiada yang sempurna bagi manusia seperti kita, bahkan ibu kita tak pernah juga luput dari kesalahan, tapi Maha Suci Allah yang telah menciptakan seorang wanita baik untuk menemani kita dari kecil hingga sekarang.... berawal dari dalam kandungan, sang ibu sudah sangat berbahagia dan hati-hati dalam menjaga kandungannya, memperhatikan pola makannya, takut melakukan hal-hal yang bisa membahayakan kandungannya, itu semua tumbuh karena rasa kasih sayangnya terhadap kita, hingga sampailah kita lahir kedunia, yang kecil harum bau surgawi, walau ibu terasa sangat sakit melahirkan kita, tapi tidak ada rasa menyesal dan mengeluh setelah melihat bayi kecilnya yang lucu ada dipelukannya. Dia terjaga dimalam hari jika mendengar tangisan kita, dia menyuapi dan menyusui kita, mengajari kita budi pekerti, mengajari berjalan, menjaga kita dari marabahaya, mencium kita dengan penuh kasih dan sayangnya. Siapa lagi kalau bukan orang tua kita, ibu dan bapak kita. Bukan pacar kita yang sekarang yang melahirkan kita, bukan pacar kita yang mengajari kita dan membentuk pribadi kita sehingga seperti sekarang. Tapi terkadang kita lupa dan lebih mengistimewakan pacar dari pada orang tuanya sendiri. Itu kesalahan kita, baik aku dan kamu pasti pernah merasakan itu.

Tidak semua wanita yang diberi keistimewaan menjadi seorang ibu, tidak semua wahai temanku, aku belum menjadi seorang ibu, makanya akau tidak paham seperti apa menjadi seorang ibu itu. Sehingga aku tidak peka terhadap kasih dan sayangnya karena aku belum pernah merasakan melahirkan. Jika nanti aku berumah tangga dan melahirkan, disanalah aku bisa tau seperti apa ibuku dulu melahirkan dan membesarkan aku. Disanalah aku berkaca seperti apa aku dulu, aku mendidik anakku dan membesarkannya, setelah anakku besar anakku sudah bisa membatah dan melawan ucapanku, disanalah aku berkaca dan menyadari seperti apa aku dulu yang dengan mudah membentak ibu dan bapakku. Disanalah aku menyadari dan menangis sedih betapa pahit dan sangat sabarnya menjadi seorang ibu itu setelah aku merasakannya sendiri.

Liputers, ibuku masih ada, masih didekat dan bersama ku saat ini, aku masih bisa mencium dan memeluknya dan masih bisa memohon ampun padanya. Ibuku masih sehat dan bekerja sepanjang hari hanya untuk keluarganya, karena jika mengandalkan aku seorang, tidak akan cukup untuk kebutuhan keluargaku. Bapakku masih ada, walau dia sudah tua dan giginya sudah tanggal semua, tapi dia masih sehat, dia perokok sejati, walau merokok sangat tidak baik untuk kesehatannya tetapi aku tidak bisa melarangnya, karena sudah menjadi kebiasaannya, ku serahkan semuanya pada Allah yang menjaga umur dan hidup mereka. Bapakku walau dia keras, tapi dia sosok pahlawan sejati, betapa bangganya aku padanya, sobatku diluar sana, ada saatnya kita nyaman bersama ibu, dan ada saatnya kita membutuhkan bapak kita. Kedua orang tua kita ini bagai satu kesatuan yang utuh yang bila salah satu tidak ada, maka pasti ada sesuatu yang kurang.

Kedua orang tuaku masih ada disini, sehingga mungkin baik aku maupun kalian merasa hal bersama kedua orang tua itu sesuatu yang sepele. Aku menyepelekan setiap hariku, setiap hari demi hari aku lewati tanpa makna bersama orang tuaku, aku lupa berapa ribu hari terlewatkan, dan sebanyak itulah aku melewatkan rasa kepatuhanku kepada orang tuaku. Aku anak yang tidak sempurna, jauh dari kata membanggakan, tapi dimata orang tuaku akulah kebanggaan meraka, sejelek dan seburuk aku dan kalian, tidak akan memudarkan cinta orangtua kepada kita, cinta tanpa pambrih yang sering terlewatkan. Aku anak yang tidak pantas dicontoh, aku anak yang seenaknya sendiri, tapi jika orang tuaku menutup mata, aku rela semua amal baikku yang ada, walau tidak banyak aku berikan kepada mereka, sehingga mereka masuk Surga. Aku rela Ya Allah, aku sudi masuk neraka jika itu bisa menggantikan posisi orang tuaku supaya masuk surga. Karena tidak ada yang bisa aku berikan untuk mereka, aku ingin semua kebahagiaan untuk orang tuaku, aku ingin orang tuaku selalu bergembira dimasa tuanya. Tapi aku belum bisa mengabulkan itu.

Sobatku, marilah kita tundukkan kepala, kita ingat, seberapa banyakknya dosa kita kepada mereka? Sangat banyak sekali, tapi apa ada mereka membenci kita? Mengutamakan kepentingan kita terlebih dahulu dari pada kepentingan pribadinya. Aku pernah membaca buka “Satu Tiket ke Surga” halaman pertama langsung diingatkan tentang “ibu” aku menangis sersedu-sedu membacanya, dan aku membenarkan kutipan Sophia Loren,

“seorang ibu selalu harus berpikir dua kali, sekali untuk dirinya, dan sekali untuk anaknya”

Sungguh ungkapan yang jlebbbb... nusuk ke sanubariku, karna memang sepeti itulah pemikiran ibu pada umumnya. Aku sangat tersentuh sewaktu Zabrina A. Bakar berkata dibait terakhir

“jika pemegang tiketmu masih ada bersamamu, pergilah menemuinya sekarang, cium tanggannya, dan buatlah dia bahagia. Belailah wajahnya, dan katakan kau mencintainya. Pergilah dan penuhilah tanggung jawabmu supaya kau diperbolehkan masuk ke satu-satunya tempat kita ingin berada untuk selama-lamanya. Surga. Pergilah...”

Ibu adalah pemegang tiket kita untuk masuk surga. Ditangannya ada satu tiket untuk kita. Kita akan mendapatkannya jika kita berbakti padanya. Lalu kenapa kita jahat padanya, padahal ibu begitu kasihnya kepada kita.

Ingatkan aku dan kita saling mengingatkan bahwa “bukan PACAR yang membentuk kita menjadi manusia beradap, bukan PACAR yang mengajari segala hal tentang hidup ini, bukan PACAR yang memeluk kita sedari kecil sampai saat ini disaat kita butuhkan, bukan PACAR yang membiayai kehidupan bayi kita sampai sekarang, dan bukan PACAR segala-galanya.”
Temanku terkadang kita lupa, disaat kita tumbuh dewasa kita sangat solid kepada teman dan pacar, tetapi kita lupa bahwa ada ibu dan bapak kita dirumah yang sangat solid dan cemas kepada kita. Mereka menunggu dan mencemaskan kita disaat kita pulang terlambat, sedangkan kita disana tidak merasa bersalah dan malah kongko-kongko bersama teman dan pacar di Mall.

Kita ini bodoh atau apa, kenapa kita begitu perhatian kepada orang yang kita kenal beberapa tahun belakangan, sedangkan ibu bapak yang sedari dulu hingga kini, kenapa hanya mereka saja yang perhatian kepada kita, kenapa kita tidak?

Renungkanlah ini teman, sebelum aku dan kalian terlambat, mari kita lakukan sedikit demi sedikit perbaikan dalam perbuatan dan ucapan kepada orang tua kita.

Jika bagi kalian yang orang tuanya sudah berpulang, bedoalah, bersimpulah, perbanyaklah nyanyian-nyanyian surga untuk menemani kuburnya. Hadiahi mereka baca-baca indah.
Tiada kata terlabat.











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata Sapaan Panggilan Di KOREA (Kata ganti Orang)

di Korea kan banyak tuh kata-kata panggilan buat seseorang mulai dari Kakak ampe…nenek… hohoho…. sekarang aku mau bahas ini di sini… yaaah sekalian kita belajar…. jangan sampai kita salah nyebut orang… hehehehe yuk..cekidot ^^ eommonim(Baca: Ommonim)/ Eommoni: Ini panggilan buat ibu. bahasa ini formal banget. biasanya dipake buat anak yang nunjukin rasa hormat sama ibunya. kadang juga dipake sama menantu pada mertuanya. Eomma (Baca: Omma): klo ini panggilan akrab anak sama ibunya. ini nunjukin kalo hubungna anak dengan ibunya tuh deket banget. Aboji / Abonim: Klo ini panggilan anak kepada ayahnya. ini sama formalnya dengan eommonim. ini juga digunain buat nunjuki rasa hormat kepada sang ayah. Appa: Kalo ini panggilan akrabnya, antara anak dan ayah. Haraboji: Ini panggilan buat kakek. karena kakek itu yang paling tua di dalam istilah keluarga sudah pasti bahasa yang digunakan itu bahasa formal. dan ini termasuk sebutan formal untuk kakek. Halmoni: Ini panggilan buat Nenek. pr

Kamus Istilah – Istilah dalam FF ‘Length, PG , Chap, One Shot’

ISTILAH-ISTILAH DALAM FAN FICTION Hola^^ saya selaku author paling labil dan gaje ingin bow sebentar… *bow* dah kelar. Bagi kalian nih yang suka nulis FF alias Fanfiction.. aku punya berbagai istilah dalam dunia ke FF-an yang kalian mungkin masih belom ngeh.. atau yang menganggapnya gini ‘apa itu yadong?’ ‘ohh, merek yupi ya?’ ‘hah yaoi? Kok kayak nama sejenis ikan gitu ya?’ ‘apa merek shampoo masuk FF ckck’ Dan jika kalian termasuk orang kepo yang menyebalkan.. daripd ngepoin para pakar FF yg sentimental mending cekidot aja kamus istilahnya disini ya^^ monggo :D Ket: Tulisan ini sepenuhnya di copy-paste dari sini^^ FAN FICTION Fan Fiction atau biasa disebut fanfic, adalah sebuah cerita fiksi yang dibuat oleh penggemar berdasarkan kisah, karakter atau setting yang sudah ada. Fanfic bisa berlaku untuk film , komik, novel, selebritis dan karakter terkenal lainnya. Terkadang sejumlah fanfic menyertakan penulisnya sebagai karakter cerita, ada pula yang tidak. Plot s

Penggunaan sufiks dalam nama-nama korea (-ah,-ya, ie, -ssi, nim)

1. -ah, -ya Adalah suffix yang biasanya digunakan untuk memanggil nama orang yang sederajat atau lebih rendah derajatnya dengan kita. Nama berakhiran konsonan memakai akhiran –ah, contoh : Shinong-ah. Sedangkan nama berakhiran vokal memakai akhiran –ya. Contoh : Donghae-ya. Diingatkan, suffix ini tidak boleh digunakan kepada orang dengan status sosial lebih tinggi. 2. -ie Adalah akhiran yang melekat pada akhir nama seseorang sebagai tanda kedekatan dan kasih sayang. Suffix ini hanya digunakan kepada nama-nama yang berakhiran konsonan saja, bukan berakhiran vokal. Contoh : Kibumie, Siwonie, Hyukie, Sungminie. (tidak memakai tanda -) Akhiran ini juga dapat dipakai dengan penggunaan seperti : Siwonie-hyung, Sungminie-hyung. 3. -ssi Akhiran –ssi digunakan kepada orang yang lebih tinggi derajatnya atau kepada orang yang kita hormati. Contoh : Leeteuk-ssi, Kangin-ssi. 4. -nim Suffix ini adalah sebuah panggilan formal. Biasa digunakan oleh saudara sedarah. Tapi se