
Kawan-kawanku
yang sangat aku sayangi dan cintai... setelah merampungkan tulisan “JOMBLO IS
NEVER DIE” part 1 rasa-rasanya aku belum puas dalam membahasan fenomena lajang
disini, karena kebanyakan dari temanku dan aku sendiri sepertinya masih butuh
banyak sekali petuah yang berarti tentang “pilihan menempuh jalan sunyi” ini
yang sedang dihadapi sekarang. Satu lagi yang masih menggantung 5 cm didahiku,
single itu sebuah fenomena. Kejadian yang tidak diharapkan oleh sebagian orang,
walaupun ada yang biasa-biasa saja menanggapinya, walau ada yang tertawa
mendengarnya, “jomblo... memang gwe pikirin” ungkapnya, tapi percaya ditengah
kesunyian dan kesendirian dia mengucurkan air mata, dia mungkin hanya
berpura-pura bahagia agar orang disekelilingnya tidak cemas atas
kesendiriannya.
“kapan kamu
menikah?” ucapan itu terdengar sepele tapi mematikan, bahkan melumpuhkan.
Terdengar sepele dan wajar memang orang bertanya hal itu kepada para lajang
diluar sana, yang sudah berumur tetapi belum menikah, itu ungkapan pertanyaan
basa-basi dan rasa keingintahuan seseorang terhadap kita, suatu bentuk
perhatian dan nada pengejekan yang beda tipis memang. Sebagai seorang lajang,
tentunya kita terenyuh dan sakit kepala mendengar ungkapan itu. Tentunya dengan
banyak senyuman tetapi hati menangis kita menanggapinya, dengan sedikit nada
bercanda kita menyikapinya tetapi dibelakang air mata menyerbu. Pahit memang
menerima kenyataan, kenyataan “tidak laku” untuk kita, tak ubahnya seperti
produk gagal yang tak laku dipasaran,tetapi apakah hanya sampai disitu hidup
kita?
Berhentilah
dengan stigma buruk, bagaimana kalau bersama-sama kita berusahan mencari jodoh
yang terbaik untuk kita, tunjukkan kepada orang yang mengejekmu “tidak laku”
bahwa kamu bisa. Tiada kata terlambat untuk menikah dan mencari jodoh, tua,
muda, bahkan banci pun berhak merasakan cinta, semua yang hidup berhak punya
cinta apapun bentuknya. Cinta itu milik bersama, merasa miskin jadi malu
mendekati lawan jenis? Merasa pengangguran jadi ngga pede pacaran? Bodohnya....
jika memang kamu punya hati dan sikap yang baik, semua itu tak jadi soal
sayang, jangan pernah malu dengan keterbatasanmu. Orang kriminal saja bisa
punya cinta? Kenapa kamu tidak?
Perhatikan
penampilan... priaku dan wanitaku yang lajang...
sudah saat nya kamu mendandani dirimu dengan baik, perhatikan setiap apa yang
kamu pakai, tidak perlu mewah asal rapi, ingatlah ungkapan “dari mata turun ke
hati” jika dari mata dirasa kamu pas maka mata itu akan berbisik ke hati untuk
mengenal lebih jauh. Selalu wangi, karena kesan pertama adalah penentunya,
mandi setiap hari yaaa.... gunakan pakaian yang bersih, pokoknya mulailah
menjual dari dirimu. Jika kamu harum, bersih, rapi, enak dilihat, maka akan
mudah dijual. Ingat barang yang laku dipasaran adalah barang dengan kondisi
yang baik. So ... berbenahlah. Tidak perlu mahal !!!
Jaga sikap...
tersenyumlah, ramahlah, kepada semua orang yang kau kenal, dengan begitu kau
akan punya banyak teman, jika kau punya banyak teman, maka akses untuk
mendapatkan jodoh akan bertambah besar. Jangan lebay dan sombong ya, bagaimana
orang akan menaruh simpati padamu, kalau sebelumnya saja sikapmu sudah
menjijikan dimata mereka. Sombong...sok cakep... idih itu hal yang paling
dibenci. Maka jaga pribadimu, bersikap ramah tapi teratur, tidak berlebihan dan
sesuai dengan batas profesional semata. Ingat... orang akan bertambah penasaran
jika sikapmu “jinak-jinak merpati” kau terlihat baik, ramah tetapi tidak
murahan.
Terlalu
pemilih... itu tadi, sebab utama yang
menghambatmu dalam mencari jodoh adalah “piki-piki” memang pilih-pilih itu
perlu, tetapi disesuaikan juga dengan kemampuanmu, jika kamu tergolong orang
biasa saja, sadar dirilah, jangan terlalu banyak berfikir dan memilih terlalu
jauh anganmu melayang. Usiamu terus merambat, dan keberatanmu dalam mencari
jodoh adalah soal penampilan semata. Yang hitamlah, gemuklah, kuruslah, kurang
tinggilah, bla...bla...bla... penampilan memang perlu , tapi pernikahan
membutuhkan dari sekedar penampilan. Ingat jangan terlalu cepat menghakimi
orang lain yang kamu anggap tak selevel,
sebab penampilan dan tingkat pendidikan tidak menjamin wawasan dan kebaik
hatian seseorang. Anyway, kalo kekurangan yang bersangkutan bukan sesuatu yang
syari, rasanya tindakan kompromi bisa dipikirkan. Pesanku, jalani dulu... cinta
akan timbul kalau sudah terbiasa.
Mencarilah...ga
ada salahnya lo kita mencari, sesuatu tidak akan pernah datang kau kita duduk
diam saja, semua butuh usaha. Lihatlah teman-teman lamamu yang masih melajang,
seperti teman sekolahmu dahulu, siapa tau kenangan masa lalu membangkitkan
romantika percintaan. Kau akan terkejut juka melihat teman lamamu berubah
bermetamorfosis menjadi orang yang berbeda sekarang, bisa saja cinta tubuh dari
hati kalian. Ingat cinta muncul dari lubang mana saja dan lubang terkecil
sekalipun. Ditempat gersang dan tandus saja masih bisa kita temui cinta. Jadi
berusahalah ...rajin-rajinlah hadir disebuah acara, siapa tau disanalah
pangeranmu ada. Bersosialisasilah, ngga ada salahnya bergaul dengan banyak
teman karena itu bisa membantumu menemukan sesuatu itu.
Finish...masih
tetap lajang walau sudah berbagai macam cara dilakukan? Tetap “berteman
kesunyian” walau kamu sudah siap married baik secara usia,finansial,lahir dan
batin? Berarti di hadapan Tuhan, menurut Tuhan ni ya... kamu belum cukup siap
dan matang untuk membina keluarga. Dan bisa jadi pula nanti Tuhan menyiapkan
yang terbaik untukmu, kesabaranmu, kesalihanmu selama menunggu itu semua
diperhitungkan oleh Tuhan. Beliau terlalu sayang padamu, dan tidak akan
memberikanmu kepada sembarang orang.
Dan...bagaimana
jika sampai akhir hayat kamu masih menjomblo??? Well, secara iman, Allah
menyiapkan pendamping pilihan diakhirat nanti, disurganya , jadi tetap kebagian
walau dialam lain. Tapi kalau masuk neraka??? Hem ga bisa bilang apa-apa...
takdir memang sudah ditulis Tuhan untukmu.
Tapi secara
logika, selama masih hidup, kita tidak akan tau takdir kita nanti seperti apa.
Terus berusaha semampumu, berikanlah yang terbaik untuk dirimu, bersabarlah...
tiada pernah ada kata terlambat.
Komentar
Posting Komentar