Ini
merupakan salah satu tulisan lama saya, daripada bercerai berai di fesbuk, mari
kita satukan disini :
terinspirasi oleh
kultwit yang diberikan oleh seseorang saya juga mau menuangkan tulisan mengenaiHTS,
disini saya tidak bermaksud menyindir, tulisan ini berdasarkan pengalaman,
curcolan, pengamatan dan baca buku..kalo ada yang kurang boleh di tambahin :)
Banyak
istilah yang berkembang dalam sebuah hubungan dimana 2 orang ingin bersama ,
tapi tidak ada komitmen untuk saling setia, jadi berhak ”melirik” orang
lain..jaman sekolah dulu disebut HTS (Hubungan Tanapa Status), trus
berkembang menjadi TTM (Teman Tapi Mesra) karena lagu yang
dipopulerkan oleh MAIA, dewasa ini berubah lagi karena fesbuk yaitu Open
Relationship..
saya
disini membicarakan hubungan sepasang manusia bukan dalam konteks pernikahan
Banyak
alasan yang dipilih seseorang dalam menjadali hubungan HTS
- masih mau “milih-milih” atau mencari orang lain yang dirasa tepat
- hubungan jarak jauh (LDR) dijadikan alasan agar pasangan boleh dekat dengan orang lain di kota tempat ia tinggal
Orang
yang menjalani HTS biasanya adalah orang-orang yang takut
komitmen, punya masalah emosional dan merasa dikecewakan oleh pasangan
terdahulu
Hubungan
ini juga sebenernya berkomitmen kalo mw kita bahas lebih jauh -> berkomitmen
untuk membiarkan pasangan HTS kita “bebas”, apapun itu
konsekuensinya
setiap
hubungan yang kita jalani pasti punya rule-nya
sendiri-sendiri, sama seperti orang pacaran,HTS juga punya
konsekuensi, tanggung jawab dan peraturan tidak tertulis tentang apa yang boleh
dan tidak boleh
jangan
menyalahkan orang yang menjalankan hubungan ini takut berkomiten, karena bagi
mereka hubungan seperti ini yang dirasa pas dan cocok dengan dirinya saat itu,
kesepakatan menjalani hubungan ini juga dilakukan oleh 2 belah pihak
Mungkin
awalnya kita berpikir menjalani hubungan seperti ini enak, ga ada beban dan gak
ada status yang mengikat, tapi itu hanya di awal saajaaaa…buaanyaaak banget hal
yang membuat HTS itu lebih berat dari orang yang
pacarann..beneraaann deeehh
Yang
paling banyak terjadi dalam HTS adalah CEMBURU
rule-nya
kan pasangan boleh ”bebas” sama yang lain, tapi kalo udah
sayang, ato memikirkan si ’dia’ sama orang lainn, passttiii timbul
deh gejolak jiwa dalam diri
banyak
orang yang merasa mampu menjalani HTS, mereka tidak memikirkan
kecemburuan pasanganHTSnya..
CEMBURU =
marah + takut + sakit + cemas + kelelahan emosional + sedih + iri + perasaan
tidak berdaya + perasaan takut ditinggalkan
mungkin
kalo orang pacaran kita bisa bilang kalo kita CEMBURU tapi
dalam HTS ga boleh tuh bilang cemburu, kenapa?? karena
komitmen awal tadi yang membolehkan pasangan ‘bebas’ dengan yang lain
sekali
dua kali terjadi masiih bisa di pendem sendiri, tapi tapi tapi namanya juga
manusia kan juga ada batasnya, pastii deehh nanti lama-lama meledak jugaa, mau
meninggalkan pasangan HTS pun jadi serba salah, di satu sisi pengen ngelepasin
tapi disisi lain takut ditinggalkan..nah terjadi konflik deehh dalam diri
kita..mw tau rasanya??gak enaakk bangeettt
dalam
cemburu kan ada perasaan takut ditinggalkan kalau si ‘dia’ menemukan orang yang
lebih disukainya, sehingga bisa saja kita ditinggalkan sewaktu-waktu
atau
disaat ‘orang lain’ itu ada, kita harus mendengarkan ceritanya tanpa bisa
protes kita CEMBURU, kan HTS, kita harus mendengarkan sepenuh hati dan akan
merasakan sakit sepenuh hati juga disaat yang sama
nah
biasanya nih kalo salah satu pasangan sudah mulai merasa ’takut
kehilangan’, tanpa sadar dia akan mulai menuntut hal-hal seperti pada orang
pacaran umumnya *apa sih emangnya?? saya gak pernah pacaran jadi gak tau deh :p
Tuntutan-tuntutan
itu bisa seperti pasangan harus ngabarin lagi dimana, sama siapa, ngapain, gak
boleh deket sama si itulah, gak boleh begini gak boleh begitu lahh
Tuntutan
ini berawal dari TERLANJUR SAYANG yang tercipta dan perasaan
ingin memiliki
nah
masalah mulai muncul ketika salah satu mulai menuntut dan lainnya merasa
terganggu dengan tuntutan-tuntutan yang ada dan merasa gak nyaman dengan
hubungannya
tuntutan
ini membuat hubungan semakin renggang dan pasangan semakin menjauh, dan bisa
saja kita ditinggalkan begitu saja
Sakitnyaa
saat ditinggalkan pasangan HTS ini bisa lebih sakit dari orang putus
cintaaaa..kalo gak percaya cobain aja sendiri, pokoknya harus percaya *maksa
Selama
HTs kita udah mati-matian disiksa sama cemburu, takut ditinggalkan dan persaan
ngarep di angkat jadi pacaar eehh ditinggalin aja gituu…kadang juga ga ada
omongan baik-baiknya, atau kalo ditanya ‘kan kita ga ada status’..nah lhoooo
rasa
ditinggal pasangan HTS itu = merasa di buang + merasa gak dianggep + merasa
tidak dicintai + merasa tidak dihargai + dll
Biasanya
yang ngerasain ini semua adala kaum hawa aka perempuan bin wanita, kenapa?? tau
kan teori cinta wanita bisa dibangun atau cinta datang karena biasa, kalo kata
orang jawa ’witing tresno jalaran soko kulino’ *maap kalo
tulisannya salah
wanita
itu lebih mudah jatuh cinta dibandingkan lelaki
Nahh
berdasarkan apa yang sudah saya sampaikan, kalo gak siap mental untuk
kemungkinan terburuk mendingan gak usah deh HTSan
Cinta
memang tidak pernah salah, yang salah adalah kenapa meletakkannya dalam
koridor Hubungan Tanpa Status *tssaaaahhh bisa juga gw ngomong
gini*
Cinta itu
bukan untuk menyakiti kan?? hidup kan memang sebuah pilihan, HTS juga menjadi
pilihan bagi sebagian orang
Komentar
Posting Komentar