Langsung ke konten utama

Indonesiaku Koreaku



 
Hai Liputers (sebutan untuk pencinta Liputan Ku) kali ini aku akan membahas tentang KOREA, ada apa dengan negara Korea? Sampai-sampai seluruh penjuru dunia mengidolakan semua yang berhubungan dengan Korea? Mulai dari girlband dan boybandnya, make-up natural ala Korea juga lagi boombastis banget, rambut berponi unyu dan kriwel-kriwel so cute ala Korea tentunya, busana-busana Korea yang notabene girly juga lagi trend saat ini, aksesoris korea apalagi, krim pemutih ala Korea, gamnam style, satu lagi ni yang nambahin daftar panjang deman Korea, adalah drama Korea atau K-Drama.
Sebenernya apa sih yang melatar belakangi Korea dari A sampai Z begitu dikagumi? Sehingga kita sekoyong – koyong adu cepat berlomba supaya mirip dengan bintang Korea, atau berlomba menyukai Korea? Apa karena Indonesia ini dari segi seni dan budayanya biasa dan datar saja, tidak ada gebrakan seperti Korea? Jangankan Indonesia buat gebrakan baru, malah Indonesia sendiri mayoritas penduduknya demam Korea juga, copas ala boyband dan girlband nya Korea pula. Entah ini Indonesia yang kurang kreatif atau sebenernya Indonesia ini kreatif tapi tidak di support oleh pemerintah? Sehingga ide-ide yang muncul dari anak muda Indonesia menjadi pudar seiring berjalannya waktu?
Peran pemerintah setempat memang sangat dibutuhkan oleh suatu Negara untuk membangun Negaranya menjadi lebih maju. Kalo boleh saran ni Liputers, semestinya pemerintah Indonesia memfasilitasi dan mengajak anak muda kreatif Indonesia untuk menciptakan hal-hal baru dalam bidang seni budaya, ya walau memang hal-hal itu sudah dilakukan oleh pemerintah, tapi sepertinyaa pemerintah kita masih kurang fokus dalam soal yang satu ini. Kalo boleh lirik ke negri ginseng, pemerintah setempat sangat berkerja keras untuk melestarikan bahasa nya, bahka memaksa bangsa lain untuk mempelajari bahasanya, Tak heran bila kini jumlah penutur Bahasa Korea di seluruh dunia semakin bertambah. Hal itu terjadi bukan hanya karena tingginya angka persebaran penduduknya di berbagai belahan dunia, tapi juga karena maraknya demam Korea di mana-mana.  Situs Nuri Sejong Hakdang, Di bawah peranan Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata, Korea Selatan membuat website khusus untuk belajar Bahasa Korea. Website yang beralamat di http://www.sejonghakdang.org/ ini menyediakan 8 pilihan bahasa dunia (termasuk Inggris, Indonesia, Rusia, Cina, dan Vietnam) bagi semua penutur bahasa tersebut untuk belajar Bahasa Korea.Siapa yang mengakses situs Nuri Sejong Hakdang ini bisa membuat akun personal untuk menyimpan maupun mengulang materi pelajaran yang telah disediakan. Materi pelajaran tersedia dalam bentuk visual (teks), audio (rekaman percakapan atau dialog yang disebut ‘daehwa’ dalam Bahasa Korea), maupun audio visual (video dialog oleh penutur asli maupun sesama murid yang berlatih percakapan). Kelas online ini sungguh menarik karena semua materi pelajaran yang diberikan bersifat gratis alias tidak dipungut biaya. Selain itu materinya dikemas secara atraktif, pelajar tidak melulu disuguhkan oleh tata bahasa seperti yang lazimnya terjadi dalam pembelajaran bahasa asing. Melalui situs ini, pelajar juga bisa mempelajari kebudayaan Korea dan berbagai ekspresi kasual (formal dan informal) yang biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Lihatlah semangat pemerintah Korea dalam melestarikan segala nilai budaya bangsanya, tidak tanggung- tanggung dan bekerja keras. Ada lagi situs promosi pariwisata yang dikelola oleh Korea Tourism Organization (KTO). Hampir seluruh informasi di dalam situs tersebut menerangkan tentang berbagai objek wisata dan jadwal kegiatan menarik selama empat musim dalam setahun. Meski begitu, situs ini menyediakan rubrik khusus belajar Bahasa Korea bagi para netizen.
Materi pelajaran yang ada di situs ini lengkap dan sangat informatif. Netizen yang berselancar ke situs ini akan disuguhkan berbagai ungkapan yang berguna untuk dipakai ketika mengunjungi Korea. Tak heran bila materi yang ada di dalamnya bersifat praktis dan berbentuk percakapan. Uniknya lagi, percakapannya ditampilkan dalam bentuk animasi, jadi bukan sekedar mendengar dialog antar dua orang Korea yang tak kelihatan wujudnya. Situs ini bisa diakses di alamat http://english.visitkorea.or.kr/
Seandainya saja pemerintah Indonesia, terutama kementerian-kementerian terkait bisa bekerjasama untuk mewujudkan pelestarian Bahasa Indonesia secara online. Bila populasi orang Korea, yang jumlahnya saja lebih sedikit dari populasi orang Indonesia bisa melakukan inovasi dalam upaya pelestarian bahasa seperti itu, kita pun pasti bisa.
Bukan hanya itu Liputers, terkadang aku merasa heran, kenapa sinetron Indonesia begitu jauh tertinggal dari drama korea? Aku pribadi lebih nyaman dan menyukai drama Korea dibanding sinetron Indonesia. Tentu saja ini tidak dapat disalahkan, kenapa orang Indonesia lebih tertarik pada segala aspek kebudayaan lain dibanding negri sendiri. Indonesia, selama tidak dapat memperbaiki semuanya, jika Indonesia tidak berbenah, aku rasa sudah sewajarnya masyarakat Indonesia jelih dan lebih mendewakan seni budaya lain. Sekali lagi, peran pemerintah no 1 dalam mempromosikan, memfasilitasi, mengajak masyarakat. Dan tentunya biaya murah ataupun gratis memang layak dicanangkan, dalam mengajar, atau pun membuka sekolah-sekola seni pagi para kreatif.
Orang Indonesia yang pintar banyak, atau bahkan dengan populasi yang melebihi Korea, Indonesia sebenarnya jauh lebih unggul. Tapi orang pintar itu tenggelan dan tidak terlihat, mungkin karena faktor biaya, sehingga dia tidak mampu berkuliah? Atau bersekolah. Sebenarnya dia anak yang pintar. Dalam hal ini kan Liputers seharusnya Indonesia lebih memperhatikan lagi, memang beasiswa sudah ada, tapi fokus, seharusnya mereka lebih fokus.
Hem, bukan maksud meremehkan negri sendiri, tapi sepertinya apa yang terlihat sudah jelas kan Liputers,lihat saja, pemerintah Korea apapun ditempuh dalah mempromosikan sektor pariwisatanya, di drama korea pun pemerintah setempat menyelipkan tempat-tempat pariwisatanya, seperti drama Korea "Lie To Me"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata Sapaan Panggilan Di KOREA (Kata ganti Orang)

di Korea kan banyak tuh kata-kata panggilan buat seseorang mulai dari Kakak ampe…nenek… hohoho…. sekarang aku mau bahas ini di sini… yaaah sekalian kita belajar…. jangan sampai kita salah nyebut orang… hehehehe yuk..cekidot ^^ eommonim(Baca: Ommonim)/ Eommoni: Ini panggilan buat ibu. bahasa ini formal banget. biasanya dipake buat anak yang nunjukin rasa hormat sama ibunya. kadang juga dipake sama menantu pada mertuanya. Eomma (Baca: Omma): klo ini panggilan akrab anak sama ibunya. ini nunjukin kalo hubungna anak dengan ibunya tuh deket banget. Aboji / Abonim: Klo ini panggilan anak kepada ayahnya. ini sama formalnya dengan eommonim. ini juga digunain buat nunjuki rasa hormat kepada sang ayah. Appa: Kalo ini panggilan akrabnya, antara anak dan ayah. Haraboji: Ini panggilan buat kakek. karena kakek itu yang paling tua di dalam istilah keluarga sudah pasti bahasa yang digunakan itu bahasa formal. dan ini termasuk sebutan formal untuk kakek. Halmoni: Ini panggilan buat Nenek. pr

Kamus Istilah – Istilah dalam FF ‘Length, PG , Chap, One Shot’

ISTILAH-ISTILAH DALAM FAN FICTION Hola^^ saya selaku author paling labil dan gaje ingin bow sebentar… *bow* dah kelar. Bagi kalian nih yang suka nulis FF alias Fanfiction.. aku punya berbagai istilah dalam dunia ke FF-an yang kalian mungkin masih belom ngeh.. atau yang menganggapnya gini ‘apa itu yadong?’ ‘ohh, merek yupi ya?’ ‘hah yaoi? Kok kayak nama sejenis ikan gitu ya?’ ‘apa merek shampoo masuk FF ckck’ Dan jika kalian termasuk orang kepo yang menyebalkan.. daripd ngepoin para pakar FF yg sentimental mending cekidot aja kamus istilahnya disini ya^^ monggo :D Ket: Tulisan ini sepenuhnya di copy-paste dari sini^^ FAN FICTION Fan Fiction atau biasa disebut fanfic, adalah sebuah cerita fiksi yang dibuat oleh penggemar berdasarkan kisah, karakter atau setting yang sudah ada. Fanfic bisa berlaku untuk film , komik, novel, selebritis dan karakter terkenal lainnya. Terkadang sejumlah fanfic menyertakan penulisnya sebagai karakter cerita, ada pula yang tidak. Plot s

Penggunaan sufiks dalam nama-nama korea (-ah,-ya, ie, -ssi, nim)

1. -ah, -ya Adalah suffix yang biasanya digunakan untuk memanggil nama orang yang sederajat atau lebih rendah derajatnya dengan kita. Nama berakhiran konsonan memakai akhiran –ah, contoh : Shinong-ah. Sedangkan nama berakhiran vokal memakai akhiran –ya. Contoh : Donghae-ya. Diingatkan, suffix ini tidak boleh digunakan kepada orang dengan status sosial lebih tinggi. 2. -ie Adalah akhiran yang melekat pada akhir nama seseorang sebagai tanda kedekatan dan kasih sayang. Suffix ini hanya digunakan kepada nama-nama yang berakhiran konsonan saja, bukan berakhiran vokal. Contoh : Kibumie, Siwonie, Hyukie, Sungminie. (tidak memakai tanda -) Akhiran ini juga dapat dipakai dengan penggunaan seperti : Siwonie-hyung, Sungminie-hyung. 3. -ssi Akhiran –ssi digunakan kepada orang yang lebih tinggi derajatnya atau kepada orang yang kita hormati. Contoh : Leeteuk-ssi, Kangin-ssi. 4. -nim Suffix ini adalah sebuah panggilan formal. Biasa digunakan oleh saudara sedarah. Tapi se